top of page
Search
  • Writer's pictureUlfauz

Tips Cari Kerja untuk Lulusan Arsitektur

Updated: Aug 19, 2019



Akhir-akhir ini banyak sekali adik-adik tingkatku menghubungi untuk berkonsultasi mengenai pekerjaan. Lebih tepatnya: Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan. Sebagai seseorang yang baru lulus dari kuliah, wajar jika mereka memiliki idealisme masing-masing seperti minimal gaji, perusahaan yang besar, langgam yang sesuai, ataupun kota tujuan untuk bekerja. Memang mudah bagi mereka yang punya cukup banyak jaringan untuk menggapai ekspetasi tersebut, tapi akan susah bagi mereka yang lingkup jaringannya cukup kecil bahkan belum memiliki pengalaman sedikitpun.


Jujur, setelah aku kerja di beberapa studio arsitek, banyak dari mereka yang memandang sebelah mata seorang "internship" yang hakikatnya memang belum tau apa-apa dan mereka mengambil kesempatan itupun ya memang untuk belajar. Intinya banyak orang yang tidak suka dengan "internship" karena mereka ngga bisa ngapa-ngapain. Lantas bagaimana jika seseorang lulus tanpa pengalaman bahkan belum pernah mengambil internship? Nah! Ini lah pekerjaan berat buat kalian yang sudah terlanjur lulus tanpa magang dan pengalaman apapun.


Satu hal yang perlu kita sadari yakni bahwasannya a job seeker is not only you! Saingan kita banyak mas dan mbak bro.. Permasalahannya adalah cari kerjaan sekarang itu susah. Saingan kita bukan cuma temen seangkatan, tapi juga temen beda angkatan yang belum dapat kerjaan ataupun yang mau cari kerjaan baru. Dan hal ini berlaku disemua univrsitas. It's mean, saingan kita juga dari semua universitas dengan jurusan yg sama. Jadi selain punya idealisme atau ekspetasi yang berlebihan, akan lebih baik jika kita memahami batas kemampuan dan pengalaman yang sudah kita miliki. Setelah paham, baru lanjut ke step selanjutnya yakni tentang documents preparation.


Kalau kalian punya keinginan masuk perusahaan yang bagus, boleh kok ngga ada yang larang. Tapi kalian harus punya kelebihan yang kalian tonjolkan. Buat hal yang tidak biasa para pelamar lakukan. Tiga hal yang aku pelajari selama aku melamar pekerjaan untuk perusahaan besar dan lolos adalah kualitas CV dan Portfolio, cara mengirim email, dan cara menghadapi wawancara/ interview kerja (ini akan aku jelaskan pada blog selanjutnya).


Hal lain yang juga perlu kalian ketahui adalah proses rekruitmen untuk setiap perusahaan beda-beda. Ada yang cepat, lambat, bahkan tidak ada kejelasan sama sekali dari perusahaan alias di gantung tak menentu (ini yang paling menyebalkan). Tetapi disamping hal tersebut, jangka waktu kita melamar pekerjaan sebenarnya rata-rata cukup lama. Berdasarkan pengalamanku, dari mulai kita submit lamaran sampai ke tahap tes dan wawancara bisa sampai tiga bulan. Setelah itu, kita akan menunggu hasilnya: jika diterima akan ada email untuk wawancara lanjutan dan jika tidak diterima maka kalian tidak akan mendapat kabar apapun (biasanya sih gitu). Disini jika kalian menerima wawancara lanjutan berarti akan ada diskusi tentang salary, maupun tanggal awal untuk mulai masuk kerja atau mungkin kalian akan meng-cancel? Semua keputusan ada di tangan kalian. Tapi jika tidak mendapatkan email balasan, kalian akan merasa digantung dan di PHP-in karena jika kalian bertanya ke HRD pun mungkin mereka akan menjawab "nanti dikabari kembali ya" dan tidak akan menjawab dengan tegas bahwasannya kalian di tolak. Katanya sih etika profesi mereka begitu. Nah, jadi daripada kalian nunggu sesuatu yang belum pasti, akan lebih baik jika kalian coba untuk melamar di perusahaan lain juga, jadi istilahnya sih ada cadangan.


By the way, semua yang aku jelaskan disini khusus untuk melamar kerja di studio arsitek ya guys.. Kalau kalian mau di perusahaan BUMN/PNS, tipsnya akan berbeda lagi tentunya.


Buat kalian yang sudah mendapatkan tawaran untuk bekerja di salah satu perusahaan tetapi masih bingung mau diambil atau engga, sebenernya yang perlu kalian lakukan adalah minta restu ke orang tua dan beristikharahlah.


Restu orang tua adalah keberkahan untuk jalan kita. Akan sangat baik jika setiap langkah yang akan kita ambil, kita diskusikan terlebih dahulu dengan orang tua. Walau bagaimanapun, orang tua adalah orang yang paling tahu tentang baik buruk, dan kuat lemahnya kita. Selain itu, beristikharah disini adalah bagaimana kita berdiskusi dengan "Tuhan". Bagi kita yang beragama, tentu kita percaya bahwasannya ada zat lain yang Maha Besar, dan Maha segala-galanya di alam semesta ini (bukan hanya dunia). Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi untuk apa kita meragukan Dia? Mulailah berdiskusi tentang mana yang baik untuk kita, mintakan pula petunjuk-Nya agar diberikan ketenangan hati dan kelancaran jika memang itu yang terbaik untuk kita dan tidak lupa meminta untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan jika itu bukan rejeki kita. Jika kita melibatkan Sang Maha Pencipta dan orang tua dalam setiap langkah kita, Insyaallah kedepannya jika ada hal-hal yang membuat kita agak menyesal, kita justru akan lebih ikhlas untuk menerimanya karena kita sudah melibatkan-Nya. Selain itu, kita juga jadi lebih yakin akan ada hikmah dari setiap perjalanan yang sudah kita ambil. Ini berlaku untuk semua agama ya, bukan cuma Islam aja mentang-mentang ada kata "istikharah"nya hahaha.


Sebenarnya masalah pekerjaan adalah masalah rejeki dari setiap individu, jadi ini hanya masalah waktu. Eits, tetapi bukan berarti kita juga berleha-leha untuk tidak berusaha ya.. Ingat, saingan kita banyak. Untuk kalian yang masih berjuang, tetaplah semangat untuk mencari. Orang-orang yang sudah mendapatkan pekerjaan itu artinya memang sudah menjadi rejeki mereka. Jangan pernah putus asa karena Tuhan lebih tahu waktu yang terbaik untuk kita.

bottom of page